Traveling merupakan kegiatan yang seru dan pastinya disukai semua orang. Begitu pula dengan aku dan teman-teman. Beberapa waktu yang lalu kami mengunjungi rumah salah satu saudara teman ku yang berada di Senduro-Lumajang Jawa Timur.
Sumber: www.lumajang.go.id |
Senduro adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Senduro terletak di sebelah barat kota Lumajang, kurang lebih 17 km dari pusat kota. Kecamatan Senduro merupakan daerah pegunungan pada ketinggian mulai dari 100-2.000 m dari permukaan laut. Kecamatan Senduro terbagi atas 12 desa
(Wikipedia.com).
Ini adalah kali pertama aku datang ke Senduro dan betapa terkejutnya setelah kami sampai disana ternyata daerah ini adalah daerah pegunungan yang tentunya sangat dingin. Daerah ini dikenal sebagai penghasil pisang agung dan rempah-rempah yang katanya sampai di ekspor ke luar negri loh.
Sumber: Eka |
Tempat pertama yang kami singgahi disini adalah Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pura ini merupakan tempat pariwisata yang menarik dan setiap tahunnya banyak orang dari Bali khususnya yang beragama Hindu datang kesini untuk berkunjung dan bersembahyang sekaligus merupakan pura tertua di Indonesia. Sehingga pura ini menjadi aset dan penghasilan masyarakat sekitar. Tak heran bila banyak yang berkunjung disini, karena selain udara yang sangat sejuk, senduro juga memiliki pemandangan alam yang sangat indah. Namun sayang, pura ini tidak bisa dibuka untuk umum karena pura ini hanya dibuka bila ada upacara keagamaan atau perayaan tertentu. Jadi, kami hanya bisa meliat-liat dari depan pura.
Sumber: Eka |
Penduduk disini banyak yang menganut agama Hindu, hal tersebut dapat dilihat di depan rumah mereka terdapat punden (tempat menyimpan sesajen). Semakin naik ke atas, semakin terasa nuansa Balinya dan semakin terasa pula hawa dinginnya. Pemandangan di kiri dan kanan jalan semakin menunjukkan keelokannya. Dimana-mana terhampar sawah para petani, ada yang menanaminya berbagai sayuran ataupun buah dan bunga.
Uniknya disini, semua orang baik laki-laki maupun perempuan bisa merokok dimana pun dan kapan pun tanpa ada batasan layaknya di kota-kota. Mungkin hal menjadi tidak tabu lagi dikalangan masyarakatnya karena sudah menjadi kebiasaan dan ternyata itu adalah cara mereka agar mengurangi suasana dingin di sekitarnya. Bila mereka tidak merokok, pastinya tubuh mereka akan selalu merasa kedinginan. Maka dari itu, dimana-mana perempuan terlihat merokok. Baik itu di jalan maupun di rumahnya masing-masing.
Di sini juga kami jarang melihat kendaraan berlalulalang. Kalaupun ada, itu hanya motor para penduduk yang biasanya di pakai untuk mengangkut hasil kebun atau sawahnya. Penduduk sekitar lebih senang berjalan kaki. (eka)
0 komentar:
Posting Komentar