"Ntumbu tuta" bukan ajang perkelahian

Kalau jalan-jalan ke bima, tidak enak rasanya bila tidak menonton tradisi unik nan lucu ini. Mungkin bagi masyarakat lain, tradisi ini terlihat aneh, 2 orang melakukan adu kepala tanpa terasa sakit sedikitpun. Untuk dapat melihat sebagian dari kekayaan itu, Anda harus mendatangi beberapa desa yang penduduknya masih bisa atau menguasai proses pelaksanaan adu kepala dan tarian dengan senjata tajam. Datanglah ke Desa Maria, Kecamatan Wawo. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Bima ke arah timur. Bicaralah dengan Kepala Desa, karena untuk melaksanakan tarian itu harus mengerahkan cukup banyak penduduk. Soal biaya bisa dirundingkan. Kira-kira sekitar Rp. 1 – 2 juta, tergantung lama pertunjukkan yang pastinya akan dilaksanakan di halaman lumbung khas Masyarakat Bima.

Bunyi benturan dua kepala, dipastikan membuat ngilu penonton. Tapi dua orang pemilik kepala yang diadu tenang-tenang saja. ”Jangan khawatir, tidak akan ada yang terluka, semuanya masih bugar. Boleh coba, jangan takut, pasti tidak akan sakit.” ajak Sulaeman Hemon, 64 thn, juru mantra Desa Maria kepada penonton.

Di sinilah kuncinya. Sebelum atraksi, Sulaeman membaca mantra sambil membawa air putih. Beberapa orang yang akan mengadu kepala ikut komat-kamit. Lalu, mereka mengusapkan air putih tadi ke kepala, dahi, kemudian meminumnya. Mantrapun bekerja. Setelah mengambil ancang-ancang, mereka saling seruduk dan mengaku tidak merasakan apa-apa.

Adu kepala atau Ntumbu merupakan kesenian yang dulu sering dimainkan di setiap pesta dan ritual adat. Selain Ntumbu ada juga Tari Manca dan Buja Kadanda. Dua tarian ini juga menggunakan mantra. Pasalnya, dalam tarian itu terjadi saling serang dengan menggunakan pedang dan tombak betulan.

Memeriahkan suasana, setiap ritual kesenian diiringi musik khas Bima, utamanya lewat Tabuhan Gendang dan Tiupan ”Silu” (alat musik tiup semacam terompet yang terbuat dari daun lontar). Meriah, penuh warna, mengandung unsur magic, tapi tidak menakutkan.

Tertarik? Datanglah dan ikuti petualangannya. Anda bisa kok melakukan sendiri adu kepala tersebut. Hehehe

2 komentar:

Cheng Prudjung mengatakan...

Ayo doong aktif nge-blog kembali...

biar makin semangat, pajang banner BLOGGER MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI di blog ini, sebagai tanda bahwa kita blogger mahasiswa ilmu komunikasi UMM...

kalau males ngurusi blog pribadi, mending gabung sebagai kontributor, bebas upload tulisan. ya tinggal upload tulisan aj !!!

Jangan lupa isi form data base blogger, kunjungi:

Blog Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Kunjungan kesini juga y:
Mass mediaa and communication studies

Kalau mau download buku gratis, disini tempatnya

Unknown mengatakan...

ntumbu(adu)itu dari desa ntori klo tarian pamanca baru dari desa maria dan berada di kecamatan wawo tapi memang sejarahnya dulu maria,ta'a,loka,ntori dan fo'omboto itu adalah satu desa dengan satu org kepala desa yg sama,..
tapi thak's banget buat mba yg mempublish kesenian bima karena bisa di baca orang jadi org bisa banyak tau tentang kesenian tradisional bima khusus'a wawo,..
n semagadd terus buat mba'a,... ;)

Posting Komentar

Free Website templatesSEO Web Design Agencyfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates